Eks Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu memberikan pernyataan menohok terkait dengan kasus yang menjerat sosok dari Syarifah Fadiyah Alkaff.
Dirinya menyorot tajam bagaimana siswi dari sekolah menengah pertama tersebut harus berurusan dengan pihak kepolisian karena ia meminta keadilan dari Pemkot Jambi. Neneknya disebut telah dizalimi oleh perusahaan dari China.
Menanggapi hal tersebut, Said Didu geram dan mengatakan apakah aparat kepolisian hingga pejabat negara sudah memilih untuk menjadi pelindung dari perusahaan China.
"Aparat dan pejabat sudah jadi bemper perusahaan China?" cuitnya dalam Akun Twitter Pribadinya @msaid_didu, Senin (05/06/2023).
Baca Juga:Nah! Demokrat Akan Evaluasi Anies Jika Tak Kunjung Tentukan Cawapres, Kode Alihkan Dukungan?
Diketahui, Syarifah Fadiyah Alkaff viral karena berani membeberkan kemalanganny, usai didzolimi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi. Syarifah menceritakan bahwa dirinya melaporkan sebuah akun Instagram yang disinyalir adalah milk influencer Walikota Jambi, Syarif Fasha.
Sebab, akun Instagram tersebut telah kelewatan batas dengan menyebut Syarifah sebagai pelacur, usai dirinya santer memperjuangkan hak neneknya yang diduga didzolimi oleh perusahaan asal China dan bekerja sama dengan Pemkot Jambi.
Namun bukannya keadilan yang didapatkan, dirinya malah dibuat terkejut karena dirinya justru mendapati dirinya telah dilaporkan dan dijerat dengan menggunakan pasal berlapis.
"Pasal 28 ayat 2 dan Pasal 27 ayat 3. Tentang saya menyuarakan untuk keadilan nenek saya, seorang pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia yang didzolimi. Rumah dan sumurnya dirusak berkali-kali oleh Perusahaan China yang bekerja sama dengan Pemkot Jambi, yang tidak bertanggung jawab ini," jelas Syarifah, seperti dikutip pada hari Minggu (4/6/2023).
Baca Juga:Sri Mulyani Sebut Besarnya Utang Indonesia Sejalan Berkahnya, Said Didu: Berhenti Membodohi Rakyat