Pegiat media sosial, Yusuf Muhammad, mengomentari perihal penangkapan terduga teroris di Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat (NTB) oleh Densus 88.
Untuk diketahui, Polisi menangkap 3 terduga teroris di beberapa wilayah dalam sepekan terakhir. Dua terduga teroris ditangkap di Jawa Timur dan 1 terduga teroris ditangkap di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Polisi menangkap seorang terduga teroris inisial MT di wilayah Bima, NTB, pada Rabu (31/5), pukul 01.39 WITA. MT disebut tergabung dengan organisasi cabang Al Qaedah.
Kemudian, berselang 3 hari atau pada Sabtu (3/6), polisi kembali menangkap seorang terduga teroris di Banyuwangi, Jawa Timur. Terduga teroris itu kini masih diperiksa oleh pihak kepolisian. Sementara itu polisi kembali menangkap seorang terduga teroris di Tulungagung, Jawa Timur. Pria berinisial ES alias L ditangkap pada pukul 12.05 WIB.
Baca Juga:Mulan Jameela Dinilai 'Kebanting' dengan Pesona Istri Gibran: Beda Kelaslah, Bukan Tandingannya
Menanggapi hal tersebut, Yusuf menyoroti alasan Politikus Partai Gerindra Fadli Zon ingin membubarkan Densus 88 padahal tim tersebut sangat membantu dalam menghentikan aksi terorisme di Indonesia.
“Sampai detik ini saya masih belum paham, mengapa Fadlizon ingin membubarkan Densus88. Padahal kalau gak ada Densus88, dapat dipastikan aksi terorisme di negeri akan semakin parah dan bisa jadi akan memakan jauh lebih banyak korban,” ujar Yusuf, dikutip Suara Liberte dari akun Twitter pribadi pada Senin (5/6/2023).
Tidak hanya itu, tetap dipertahankannya Fadli Zon oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memunculkan kecurigaan bahwa hal tersebut berkaitan dengan kepentingan elektoral dari kelompok kanan.