Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu kembali mengkritik manuver cawe-cawe yang akan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di 2024.
Dirinya merasa janggal dengan ucapan dari kepala negara tersebut yang masih teguh akan melakukan cawe-cawe, kali ini alasannya demi keamanan bangsa.
Menurut Said, pernyataan ini sangatlah subjektif bahkan terkesan hanya untuk melancarkan kepentingan dari Jokowi berserta kelompoknya di 2024.
Hal itu bukan tanpa alasan, beberapa diksi menurutnya cukup multi tafsir seperti dengan apa yang dimaksud dengan "riak-riak" yang dikatakan oleh orang nomor satu dalam pemerintahan tersebut.
"Apa pengertian riak yang dimaksud ? Ini subyektif. Sangat mungkin yang membikin riak adalah penguasa - terus dijadikan alasan untuk cawe-cawe," cuitnya dalam akun media sosial pribadinya @msaid_didu, dikutip Suara Liberte, Rabu (7/6/2023).
Said menduga riak-riak tersebut malah sebenarnya dilakukan oleh penguasa sendiri. Menurutnya masyarakat tak sebodoh itu, mereka dapat berpikir soal alasan di balik cawe-cawe dari Jokowi
"Mohon maaf, rakyat tidak sebodoh yang bapak bayangkan," ungkapnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali memberikan alasannya mengapa ia melakukan cawe-cawe dalam pesta demokrasi di 2024.
Dirinya mengatakan hal tersebut merupakan tanggung jawab moral, ia tak bisa berdiam diri melihat kemunculan riak-riak yang membahayakan Indonesia.
"Masa (ada) riak-riak yang membahayakan bagi bangsa terus saya suruh diam. Enggak lah," jelas Jokowi usai menghadiri acara Rakernas ke-III PDIP di Sekolah DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (6/6/2023).