Penggiat Media Sosial, Jhon Sitorus menyoroti sejumlah nama yang muncul dalam radar calon wakil presiden (cawapres) dari Ganjar Pranowo di 2024.
Salah satu nama membuatnya tertarik, nama tersebut adalah Basuki Hadimuljono. Dirinya mengatakan menteri tersebut adalah salah satu tokoh yang memang pantas untuk dimajukan dalam pesta demokrasi.
Menurutnya, Basuki adalah seseorang dengan kinerja yang tak perlu diragukan lagi, hal tersebut dapat terlihat dari sejumlah infrastruktur yang dibangun dalam era pemerintahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Andai semua orang memilih karena rekam jejak yang nyata dan tuntas, pak Bas lah salah satu yang terbaik. Ribuan proyek bernilai Ribuan Triliun semua berjalan tanpa mangkrak dan korup," cuitnya dalam akun media sosial pribadinya @Miduk17, dikutip Suara Liberte (8/6/2023).
Baca Juga:Loyalis Anies Puji Reaksi AHY Saat Dikabarkan Masuk Bursa Cawapres Ganjar
Keberhasilan pembangunan tersebut membuat sosok ini pantas dijuluki sebagai panglima infrastruktur Jokowi. Dirinya mengaku sangat mengidolakan sosok dari Menteri Basuki.
"Pak Bas adalah panglima Infrastruktur Jokowi. Impian membangun tol trans Sumatera, KA Sulawesi, PLBN, Bendungan, Bandara, Pelabuhan hingga pembangunan Papua dipastikan berjalan oleh pak Bas," ungkapnya.
Walaupun kemungkinan kurang diminati untuk menjadi wakil dari Ganjar. Basuki menurutnya tak akan hilang bahkan akan bertahan sebagai menteri. Jhon mengatakan dialah yang paling memahami arah pembangunan yang sudah dicanangkan oleh Jokowi.
"Tetapi, dengan memilih Ganjar Pranowo maka kemungkinan pak Bas untuk bertahan sebagai menteri PUPR sangat besar. Pak Bas lah yang paling paham road map pembangunan Indonesia saat ini," katanya.
Sementara itu, Basuki Hadimuljono sendiri telah menanggapi kabar dirinya masuk dalam radar politik untuk menjadi wakil dari Ganjar Pranowo.
Baca Juga:AHY Masuk Bursa Cawapres Ganjar, Jhon Sitorus: Ada Potensi Keluar dari Koalisi
Dirinya mengaku kurang tertarik dengan hal tersebut, ia lebih memilih untuk mengisi posisi lain dibandingkan dengan menjadi duet dari jagoan PDI Perjuangan.
Hal tersebut bukan tanpa sebab, dirinya mengaku tidak soal dunia politik, ia lebih paham masalah-masalah terkait dengan birokrasi.
"Saya lebih baik ambil yang lain, saya ini birokrat, saya juga udah mau 70 tahun depan. Saya enggak ngerti itu" katanya, Rabu (7/6/2023).